Rabu, 09 Maret 2016

KONDENSATOR




Kondensator disebut juga kapasitor dilambangkan dengan huruf ‘C’ adalah komponen yang dapat menyimpan muatan listrik dalam waktu tertentu tanpa disertai reaksi kimia.
Kapasitor atau kondensator memiliki strukrut yang terbuat dari plat metal dan sipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan elektrik dikenal dengan udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Apabila kedua ujung plat diberi tegangan listrik maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif yang terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Namun demikian muatan positif tidak dapat segera mengalir menuju ujung kutub negatif pun tidak bisa mengalr menuju kutub positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non konduktif. Dengan demikian muatan elektrik ini tersimpan selama tidak ada konduksi pada ujung- ujung kakinya.
Kondensator Tetap
Ialah kondensator yang nilai kapasitasnya tidak dapat diubah-ud\bah. Diantaranya kondensator berjenis mika, film, polyester, dan keramik.



Kondensator Tidak Tetap ( variable)
Atau disebut juga Varco (Variable Condensator) dilambangkan dengan huruf ‘VC’ atau ‘Vr’ adalh kondensator yang nilai kapasitasnya dapat diubah dan diatur sesuai dengan keperluan. Biasanya hanya berkisar antara 0 sampai dengan 500pf.
Jenis-Jenis kondensator



1. Kapasitor Elektrostatik
Adalah kelompok kapasitor yang dibuat dengan bahan dielektrik dari keramik, mika, dan film.
Umumnya kapasitor kelompok ini adalh non polar. Kapasitor non polar ini mampu meredam keluar suara/nada renndah pada speaker. Apabila salah satu kaki dari komponen ini di hubungkan dengan salah satu terminal/kaki speaker, maka suara yang dihasilkan cenderung lebih banyak nada treablenya.

2. Kapasitor Elektrolitik
Terdiri dari kapasitor yang bahan dielektriknya adalah lapisan metal-oksida. Bisanya adalh kapasitor polar dengan tanda (-) dan (+) dibadannya. Dikatakan polaritas karena dalam proses pembuatannya menggunakan elektrolisa sehingga terbentuk kkutub positif (anoda) dan kutuo negatif (katoda).
Bahan yang digunakan seperti tantalum, alumunium, magnesium, titanium niobium, zirconium dan zinc (seng) yang permukaannya dapat dioksidasi sehingga membentuk lapisan metal oksida (oxide film).

3. Kapasitor Elektrolit
Secara berturut-turut plat metal (anoda), lapisan metal-oksida dan elektlit (katoda) membentuk kapasitor. Dimana lapisan metal oksida berfungsi sebagai dielektrik. Besarnya kapasitansi berbanding terbalik dengan tebal dielektrik. Semakin tipis lapisan dielektrik, maka semakin besar kapasitasnya. Umumnya terbuat dari bahan metal alumunium dan tantalum.
Untuk mendapatkan permukaan yang luas bahan plat alumunium ini biasanya digulung dengan radial. Sehingga dengan cara itu dapat dihasilkan kapasitor yang kapasitasnya besar antara 100mF sampai dengan 4700mF. Komponen ini sering juga disebut kapasitor Elco.
Symbol yang ada dalam sekema bisa berbentuk 3 macam konversi satuan penting untuk diketahui untuk memudahkan membaca besaran sebuah kapasitor. Misalnya 0,047 mF dapat juga dibaca sebagai 47hF, atau 0,1 hF sama dengan 100rF. Biasanya yang memakai kode-kode seperti itu adalah untuk jenis kode kapasitor keramik. Sedangkan untuk kapasitor keramik yang dimensi kecil, cukup ditulis dengan angka 10 atau 20 saja. Maka ini berarti kapasitor tersebut mempunyai nilai 10pF, dan 20pF. Atau kerap kali hanya ditulis 102 atau 122 saja, yang berarti 0,001mF dan 0,0012mF. Angka dua dibelakangnya mempunayai arti banyaknya nol dibelakang koma, kemudian disusul angka nilai dari kapasitor itu sendiri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar