Kondensator
disebut juga kapasitor dilambangkan dengan huruf ‘C’ adalah komponen yang dapat
menyimpan muatan listrik dalam waktu tertentu tanpa disertai reaksi kimia.
Kapasitor
atau kondensator memiliki strukrut yang terbuat dari plat metal dan sipisahkan
oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan elektrik dikenal dengan udara vakum,
keramik, gelas dan lain-lain. Apabila kedua ujung plat diberi tegangan listrik
maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda)
metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif yang terkumpul pada
ujung metal yang satu lagi. Namun demikian muatan positif tidak dapat segera
mengalir menuju ujung kutub negatif pun tidak bisa mengalr menuju kutub
positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non konduktif. Dengan
demikian muatan elektrik ini tersimpan selama tidak ada konduksi pada ujung-
ujung kakinya.
Kondensator
Tetap
Ialah
kondensator yang nilai kapasitasnya tidak dapat diubah-ud\bah. Diantaranya
kondensator berjenis mika, film, polyester, dan keramik.
Kondensator
Tidak Tetap ( variable)
Atau
disebut juga Varco (Variable Condensator) dilambangkan dengan huruf ‘VC’ atau
‘Vr’ adalh kondensator yang nilai kapasitasnya dapat diubah dan diatur sesuai
dengan keperluan. Biasanya hanya berkisar antara 0 sampai dengan 500pf.
Jenis-Jenis
kondensator
1.
Kapasitor Elektrostatik
Adalah
kelompok kapasitor yang dibuat dengan bahan dielektrik dari keramik, mika, dan
film.
Umumnya
kapasitor kelompok ini adalh non polar. Kapasitor non polar ini mampu meredam
keluar suara/nada renndah pada speaker. Apabila salah satu kaki dari komponen
ini di hubungkan dengan salah satu terminal/kaki speaker, maka suara yang
dihasilkan cenderung lebih banyak nada treablenya.
2. Kapasitor
Elektrolitik
Terdiri
dari kapasitor yang bahan dielektriknya adalah lapisan metal-oksida. Bisanya
adalh kapasitor polar dengan tanda (-) dan (+) dibadannya. Dikatakan polaritas
karena dalam proses pembuatannya menggunakan elektrolisa sehingga terbentuk
kkutub positif (anoda) dan kutuo negatif (katoda).
Bahan
yang digunakan seperti tantalum, alumunium, magnesium, titanium niobium,
zirconium dan zinc (seng) yang permukaannya dapat dioksidasi sehingga membentuk
lapisan metal oksida (oxide film).
3. Kapasitor Elektrolit
Secara
berturut-turut plat metal (anoda), lapisan metal-oksida dan elektlit (katoda)
membentuk kapasitor. Dimana lapisan metal oksida berfungsi sebagai dielektrik.
Besarnya kapasitansi berbanding terbalik dengan tebal dielektrik. Semakin tipis
lapisan dielektrik, maka semakin besar kapasitasnya. Umumnya terbuat dari bahan
metal alumunium dan tantalum.
Untuk
mendapatkan permukaan yang luas bahan plat alumunium ini biasanya digulung
dengan radial. Sehingga dengan cara itu dapat dihasilkan kapasitor yang
kapasitasnya besar antara 100mF sampai dengan 4700mF. Komponen ini sering juga
disebut kapasitor Elco.
Symbol
yang ada dalam sekema bisa berbentuk 3 macam konversi satuan penting untuk
diketahui untuk memudahkan membaca besaran sebuah kapasitor. Misalnya 0,047 mF
dapat juga dibaca sebagai 47hF, atau 0,1 hF sama dengan 100rF. Biasanya yang
memakai kode-kode seperti itu adalah untuk jenis kode kapasitor keramik.
Sedangkan untuk kapasitor keramik yang dimensi kecil, cukup ditulis dengan
angka 10 atau 20 saja. Maka ini berarti kapasitor tersebut mempunyai nilai
10pF, dan 20pF. Atau kerap kali hanya ditulis 102 atau 122 saja, yang berarti
0,001mF dan 0,0012mF. Angka dua dibelakangnya mempunayai arti banyaknya nol
dibelakang koma, kemudian disusul angka nilai dari kapasitor itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar