SOLDER
Mempunyai fungsi untuk mematri kaki
komponen pada sasis atu PCB. Untuk solder listrik menggunakan elemen-elemen
pemanas yang terdiri dari lilitan-lilitan kawat khrom nikel yang dilapisi
dengan isolasi mika. Kekuatan panasnya biasanya sekitar 20 n 60 Watt 110/220
volt. Tetapi untuk keperluan elektronika sebaiknya menggunakan solder listrik
yang mempunyai daya 20 n 30 watt atau paling besar 40 watt. Sedangkan maksudnya
agar saat menyolder tidak terlalu panas, karena beberapa komponen aktif seperti
dioda dan transistor tak tahan panas.
Cara-cara penyolderan :
- panaskan solder lebih dahulu.
- kemudian siapkanlah pasta dan timah patri yang baik, khususnya untuk menyolder. Pasta ini dipergunakan supaya kotoran pada kaki komponen lenyap dengan cara memberikan pasta atau mencelupnya sedemikian saja
- mata solder yang kotor terlebih dahulu di bersihkan dengan menggunakan kikir atu kertas gosok.
- Sealnjutnya bersihkan kaki pada komponen dengan cara dikerik dan diberi sedikit pasta.
- Kemudian masukan kaki-kaki komponen pada lubang PCB, lalu lekatkan timah patri dan ujung solder pada kaki komponen secara bersama-sama.
- Tekanlah solder sebentar, lalu angkatlah dengan cepat. Bila penyolderan baik maka hasilnya tampak mengkelip dan rapi.
- Pada waktu menyolder jaga tangan jangan sampai gemetar.
- Periksalah hasil solderan apakah sudah cukup kuat atau belum dengan menggoyangkan kaki komponen.
- Terutama dalam menyolder transistor sebaiknya menggunakan pinset dengan cara menjepit kakinya sebelum menyolder atau solder didekatkan tujuannya supaya panas dari solder tidak mengalir ke tubuh transistor tetapi ke tubuh pinset tersebut.
- Untuk IC dianjurkan jangan disolder secara langsung namun menggunakan soket yang khusus untuk IC tergantung pada jenisnya, baru selanjutnya memasang IC nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar