Merupakan dioda dengan dua sambungan. Sehingga membentuk
transistor tipe PNP maupun tipe NPN. Ujung-ujung terminalnya berturut-turut
disebut emitor, base dan kolektor. Base selalu ditengah diantara emitor dan kolektor.
Transistor demikian disebut transistor bipolar, karena struktur dan prinsip
kerjanya sangat tergantung dari perpindahan electron di kutub negative yang
mengisi lubang elektron di kutub positif. Jadi dengan begitu susunan dari
sebuah transistor adalah merupakan 2 buah dioda yang dipasang bertolak
belakang.
Dari kedua bentuk susunan transistor
tersebut, bila dilihat secara symbol pada setiap skema rangkaian elektronika
yang ada, maka digambarkan:
Transistor pada umumnya memiliki 3 buah
pima tau kaki, yaitu Emitor (E), Basis (B), dan Kolektor (C). pemasangan pin
transistor tidak boleh tertukar pada tenpatnya.
Untuk menandai kaki C pada transistor dapat
dilihat berupa tanda segitiga, bintang, titik atau bujur sangkar pada badan
transistor.
Berikut ini daftar kode transistor untuk
bisa diketahui penggunaaanya.
Germanium
|
Silikon
|
Penggunaanya
|
AC
|
BC
|
Frekuensi rendah
|
ACY
|
BCW BCK BCY BCZ BD
|
Frekuensi rendah
|
AF
|
BDK BDY
|
Frekuensi rendah
|
AF
|
BF
|
Frekuensi rendah
|
AFY AFZ
|
BFR BFS BFT BFV BFW BFX BFY
|
Frekuensi tinggi
|
AL
|
BLX BLY
|
Sumber daya
|
ASY ASZ
|
BSS BSV BSW BSX BU
|
Saklar daya
|
AN
|
|
Saklar daya
|
AUY
|
BUY BFZ BFX BPY
|
Foto elektronik
|
Keterangan untuk tipe AL, BLX, maupun BLY
sering juga dipakai untuk kapasitas yang berfrekuensi tinggi.
Perlu diketahui bahwa transistor yang
bersifat universal adalh transistor jenis TUN atau TUP. Transistor jenis TUN
tergolong NPN, sedangkan TIP berarti PNP yang memiliki frekuensi rendah.
Sehingga bila terdapat rangkaian elektronika yang bertuliskan transistor jenis
TUN atau TUP berarti anda tidak perlu mengusahakan transistor yang bertipe
sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar