Bahan penghantar atu Konduktor
memiliki jumlah elektron yang banyak sekali dan mudah di gerakan . berlainan
dengan isolator (bahan penyakat) pada bahas isolator ini selain jumlah
elektronnya jauh lebih sedikit, juga pada elektron tersebut sangat sulit
digerakan. Hal ini dikarenakan elektron-elektron pada bahan isolator diikat
kuat oleh ikatan inti atomnya.
Diantara
kedua bahan konduktor dan isolator masih ada satu bahan lagi yang posisinya
berada diantara (ditengah-tengah) kedua bahan tersebut. Karena posisinya
ditengah-tengah maka bahan ini memiliki fungsi ganda yaitu sebagi bahan
pengahantar sekaligus sebagai bahan penyekat. Bahan yang satu ini disebut bahan
semi konduktor. Seperti arsenikum, silicon, indium, germanium dan lain-lain.
Dan yang paling banyak dipakai adalah germanium dan silicon.
Bahan
germanium (Ge) memililki 32 elektron yang berputar pada porosnya masing-masing.
Dan electron-elektron tersrbut selalu saja mengelilingi inti atomnya. Jumlah
electron pada atom Ge ini semakin lama semakin meningkat. Sehingga pada
orbitnya yang paling luar, terdapat 4 buah elektron yang sama sekali tidak
terikat dengan inti atomnya.
Keempat
buah elektron yang berada pada orbit luar yang tidak terikat dengan inti
atomnya itu selalu mengadakan suatu perikatan dengan 4 buah elektron
disebelahnya, baik itu berassal dari atom Ge itu sendiri, maupun dari atom
lainnya. Perikatan yang terjadi ini disebut ikatan kovalen. Karena sifat
keempat buah elektron yang berada pada orbit terluar selalu saja demikian, maka
tidak ada lagi sisa elektron yang ada pada orbit luar. Hal ini dikarenakan
semuanya sudah habis dipakai. Maka dengan habisnya elektron luar itu berarti
sudah tidak ada lagi elektron yang dapat dipakai sebagi pendukung aliran
listrik. Jadi, kalau kita melihat secara sepintas, atom Ge ini merupakan bahan
isolator. Tetapi kenapa dia dapat dipakai sebagai bahan konduktor? Memang
demikian adanya. Dengan menggunakan satu atau lain cara, maka atom Ge ini mampu
melepaskan elektronnya sehingga bisa dipakai sebagai pendukung aliran listrik.
Semikonduktor
Negatif
Kalau
misalnya saja, salah satu dari atom Ge diganti dengan jenis-jenis atom yang
lain, umpamannya atom arsenikum (As), maka keempat electron-elektron atom Ge
juga akan mengadakan ikatan kovalen dengan elektron-elektron dari atom
arsenikum. Akan tetapi karena atom arsenikum mempunyai lima buah
elektron-elektron yang diorbit luarnya, maka itu berarti masih ada kelebihan
satu buah electron yang tak dapat membentuk ikatan kovalen. Sedangkan kelebihan
ini disebut dengan elektron ekstra dan mempunyai fungsi sebagai pendukung
aliran negatif. Karena untuk atom As ini memiliki lima buah elektron di orbit
luarnya, maka hal ini disebut dengan atom penyambung. Karena dia sudah dapat
menyambungkan sebuah atau beberapa buah electron ekstra jika dia membuat
ketidakmurnian pada atom Ge.
Dengan
beberapa elektron ekstra yang dipakai sebagai pendukung aliran itu yang
nantinya ditarik oleh lapangna listrik yang dipasangkan pada bahan semikonduktor
yang bersangkutan. Semikonduktor yang telah tercemar oleh atom As yang mana
sudah memberikan kelebihan-kelebihan electron itu dinamakan dengan
semikonduktor jenis Negatif atau semikonduktor jenis N.
Semikonduktor
Positif
Jika
atom yang lain tersebut hanya mempunyai 3 buah elektron di orbit luarnya,
seperti yang ada pada atom indium (Ind), maka setelah keempat elektron dari
atom Ge tersebut membentuk ikatan kovalen, tetapi ikatan tersebut tidaklah
sempurna, karena masih ada kekurangan satu buah elektron. Dengan adanya kekurangan
ini, maka ikatan kovalen itu membuat satu lubang. Untuk melengakapi dan mengisi
kekurangan elektron tersebut, maka lubang ini akan menarik electron lain dari
atom lainnya pula. Tatapi dengan pengisian tersebut menyebabkan atau
menciptakan adanya lubang yang lain. Lubang tersebut terjadi akibat dari ikatan
kovalen yang ditinggalkan elektronnya untuk mengisi lubang lain. Adapun untuk
atom-atom yang menerima elektron itu dinamakan dengan atom penerima (akseptor).
Dementara lubang yang dapat dijadikan sebagai pendukung aliran menjadikannya
bermuatan positifm dan muatan listriknya diperkirakan sama dengan satu buah
electron. Dengan demikian semikonduktor ini dinamakan semikonduktor jenis
positif atau semikonduktor P.
Dengan
adanya susunan semikonduktor jenis positif dan negatif tersebut , maka
dipakailah untuk membuat komponen dioda dan transistor, dalam perkembangan
selanjutnya dibuat satu jenis komponen dinamakan IC yang berasal dari kedua
komponen tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar